Tuesday, March 20, 2012

[Fan Fiction] Biimplikasi (Flash Back)


Biimplikasi (Flashback)

Author : Nabila .A.M. ( wannabsilver )
Bagi yang udah pernah baca Biimplikasi 1 dan 2, ini cerita flashbacknya. Cerita di mana, kenapa Yoo Na harus pindah. Dan ngejelasin janji dia sama Hyuk Jae waktu kecil.
Happy reading :)
            Dua orang anak kecil terpaut umur 9 tahun hidup bertetangga dan berteman baik. Seorang anak kecil berumur 7 tahun bernama Kang Yoo Na dan anak kecil berumur 9 tahun bernama Lee Hyuk Jae seperti sudah biasa melakukan segala sesuatu berdua.
            Mereka selalu ke mana-mana berdua. Main berdua. Jika Yoo Na sendirian di rumah, Hyuk jae akan datang menemaninya. Bahkan, yang mengantar Yoo Na ke sekolah adalah Hyuk Jae menggunakan sepedanya.
            Suatu hari Hyuk Jae dan Yoo Na piknik di belakang rumah Yoo Na. Mereka berbicara tentang cita-cita mereka di masa depan.
            “Oppa, apa cita-cita mu?” tanya Yoo Na pada Hyuk Jae.
            “Aku ingin menjadi penari hebat. Mungkin aku akan menjadi anggota boyband, atau aku akan menjadi pemain drama musikal, atau hanya menjadi penari latar saja. Yang penting aku bisa menari.” kata Hyuk Jae tersenyum dengan senyuman khasnya. “Kalau kau bagaimana?” tanya Hyuk Jae pada Yoo Na.
            “Mungkin aku hanya akan menjadi penata busana mu. Aku akan membuat baju-baju bagus untuk kau gunakan menari.” kata Yoo Na dengan senangnya.
            “Benarkah itu?” tanya Hyuk Jae.
            “Eo!” kata Yoo Na dengan anggukannya.
            “Yoo Na?”
            “Hmmm???”
            “Apa kau menyukai ku?” tanya Hyuk Jae kecil.
            “Tentu saja! Aku sangat menyukai oppa. Oppa sangat baik. Dan aku sangat menyukai senyum oppa.” jawab Yoo Na polos. “Lalu, apa oppa juga menyukai ku?”
            “Geureomyeo! Aku menyukai mata bulat mu dan double eyelid mu. Aku juga menyukai hidung mancung mu. Dan aku juga menyukai bibir tipis mu.”
            Pernyataan Hyuk Jae tadi membuat wajah Yoo Na memerah. Walaupun dia masih kecil, tapi i tu sudah cukup untuk membuatnya malu.
            “Oppa, ini sudah mau malam. Sebaiknya oppa pulang. Besok oppa harus sekolah dan harus mengantarkan ku.”
            “Tentu saja! Yoo Na-ya, oppa pulang dulu. Jaljayeo.” kata Hyuk Jae lembut.
Hyuk Jae membalikkan badan dan menuju pintu keluar. Tiba-tiba dia menghentikan langkahnya. Dia kembali lagi ketempat dia berbicara dengan Yoo Na tadi. “Oppa, wae? Apa ada yang tertinggal?” tanya Yoo Na yang bingung kenapa Hyuk Jae kembali lagi.
Chu~ tiba-tiba Hyuk Jae mencium pipi lembut Yoo Na. Hyuk Jae pun langsung lari pulang ke rumah.
*          *          *
            Yoo Na memasuki rumahnya. Dia dipanggil kedua orang tuanya. Lalu, ayahnya berbicara, “Yoo Na-ya. Mulai besok kau tidak perlu ke sekolah mu lagi.”
            “Wae?” kata Yoo Na yang bingung dengan pernyataan appanya.
            “Kita sekeluarga akan pindah ke Meokkpo. Tempat appa dan eomma lahir. Tempat haraboji dan harmeonie. Appa sudah memindahkan bisnis appa dan ingin menjaga harbeoji serta harmeonie.”
            “Trus, gimana sekolah Yoo Na?”
            “Yoo Na nanti punya sekolah baru.”
            “Trus, Hyuk Jae-oppa gimana?”
            “Nanti kan Yoo Na dapat chingu baru.”
            “Tapi, appa...”
            “Kenapa?” tanya appa Yoo Na.
            “Apa Yoo Na nggak boleh tinggal di sini sama Hyuk Jae-oppa dan So Ra-eonni?” tanya Yoo Na polos.
            “Tidak boleh. Kalau Yoo Na mau tetap tinggal di Seoul, Yoo Na harus udah besar dan mandiri.”
            “Kalau begitu Yoo Na ikut ke Meokkpo. Tapi, nanti kalau Yoo Na udah mandiri, Yoo Na mau tinggal di Seoul lagi, ya appa?”
            “Iya, iya. Boleh.” Appa Yoo Na hanya tersenyum melihat kepolosan anaknya.
*          *          *
            Espk paginya seperti biasa Hyuk Jae datang ke rumah Yoo Na untuk mengantar Yoo Na ke sekolah. Tetapi, hari itu aneh. Yoo Na tidak memakai seragam sekolahnya. Dia memakai baju biasa.
            Hyuk Jae yang kebingungan pun bertanya, “kenapa kau tidak siap-siap? Kau tidak takut terlambat?”
            “Mianhaeyeo, oppa. Muali hari ini aku sudah tidak sekolah di SD kita lagi. Aku akan pindah ke Meokkpo, besok.” Kata Yoo Na dengan wajah sedihnya.
            “Oh, begitu. Kalau memang begitu, hari ini aku akan bolos ke sekolah dan kita akan jalan-jalan. Eotte?” kata Hyuk Jae semangat.
            “Apa kau tidak akan dimarahi eomma mu?”
            “Tidak usah takut! Orangtua ku sedang pergi. So Ra eonnie sudah ke sekolah. Jadi, tidak usah khawatir. Tunggu sebentar di sini!”
           Hyuk Jae memasuki rumahnya. Dia mengganti bajunya dan mengambil uang tabungannya di laci lemarinya. Dia keluar dan mengajak Yoo Na jalan-jalan dengan sepeda kebanggaannya.
            “Yoo Na, ayo kita foto box.” Ajak Hyuk Jae.
            “Tapi aku tidak punya uang, oppa.” Jawab Yoo Na polos.
            “Tidak apa-apa. Aku akan mentraktirmu satu harian penuh.”
            “Jinjja?” tanya Yoo Na terkejut.
            “Ne! Sekarang berpegangan lah. Kita akan meluncur ke tempat foto box.” Hyuk Jae pun melajukan sepedanya.
            Setelah puas berfoto-foto, Hyuk Jae mengajak Yoo Na kesebuah super market. “ambilah makanan sebanyak yang kau mau.” Kata Hyuk Jae.
            “Tidak perlu banyak-banyak, oppa. Aku hanya akan mengambil satu buah es krim, satu chiki, dan satu wafer.”
            “Baiklah. Cepat sedikit, ya. Aku ingin mengajak mu ke taman.”
            Setelah mereka belanja, mereka menuju taman yang tidak jauh dari supermarket tadi. Taman ini indah, dan terletak tidak jauh dari rumah mereka. Mereka mulai memakan makanan mereka masing-masing.
            Setelah makanan mereka hampir habis, Hyuk Jae bertanya pada Yoo Na, “ya! Kang Yoo Na. Apa ketika kau pindah nanti, kau akan melupakan aku?”
            “Tentu saja tidak! Aku akan selalu mengingat oppa. Lagipula aku sudah punya foto kita ini.” Kata Yoo Na sambil menunjukan hasil foto box mereka.
            “Yoo Na, berjanjilah padaku kau tidak akan melupakanku.”
            “Aku berjanji, oppa.” Kata Yoo Na.
            “Berjanjilah suatu saat kau akan menjadi designer pakaian  menariku.”
            “Aku juga berjanji, oppa.”
            “Berjanjilah kau hanya akan menyukai ku.”
            “Aku lagi-lagi berjanji.” Kata Yoo Na sambil tersenyum.
           “Dan..... berjanjilah kau akan menjadi designer baju pernikahan kita kelak.” Kata Hyuk Jae sedikit memaksa.
            “Itu pasti!”
            Sekarang kelingking mereka berdua sudah saling bertautan. Mereka memerhatikan kelingking mereka. Kemudian mereka berteriak bersama, “YAKSEO!!”
THE END

No comments:

Post a Comment